seputardigital – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa kota Kupang pada Selasa (7/10) akan mengalami cuaca berawan tebal pada pagi hari, disertai suhu udara yang cukup panas sepanjang siang. Kondisi ini disebut sebagai transisi antara akhir musim kemarau menuju awal musim hujan, yang kerap ditandai dengan suhu tinggi dan perubahan awan cepat di langit Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Maria Sanda, menjelaskan bahwa suhu udara di wilayah perkotaan Kupang pada pagi hari diperkirakan berkisar antara 27–30 derajat Celsius, dengan tingkat kelembapan mencapai 80 persen. “Berawan tebal ini merupakan indikasi adanya lapisan udara lembap di lapisan bawah atmosfer. Namun peluang hujan masih rendah pada pagi hingga siang,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa pagi.
Meski demikian, BMKG memperkirakan potensi awan konvektif atau awan hujan lokal dapat tumbuh menjelang sore hari, terutama di wilayah Kupang Tengah dan Oebufu. Beberapa daerah di sekitar pesisir selatan juga berpeluang mengalami gerimis singkat disertai angin sepoi.
Sementara itu, suhu udara diperkirakan akan meningkat tajam pada siang hari, mencapai 33–35 derajat Celsius dengan indeks panas (heat index) mendekati 40 derajat Celsius. Kondisi tersebut membuat udara terasa lebih gerah, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.
“Kami imbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 11.00 hingga 15.00 WITA, karena radiasi UV cukup tinggi. Minum air putih secara teratur dan kenakan pelindung seperti topi atau payung,” tambah Maria.
BMKG juga mencatat adanya angin timur-tenggara dengan kecepatan rata-rata 20–30 km/jam yang berpotensi menimbulkan gelombang sedang di perairan sekitar Kupang dan Pulau Semau. Nelayan dan pengguna kapal kecil diminta tetap waspada terhadap kondisi laut yang bisa berubah cepat.
Kondisi langit pada malam hari diprediksi kembali berawan hingga cerah berawan, dengan suhu turun menjadi 26 derajat Celsius. Angin laut yang bertiup lembut akan membawa udara sedikit lebih sejuk, meskipun kelembapan udara tetap tinggi.
Sejumlah warga Kupang mengaku cuaca panas belakangan ini cukup mengganggu aktivitas harian. Lukas, warga Oebobo, menuturkan bahwa suhu siang yang terik membuatnya harus menunda pekerjaan di luar rumah. “Kalau siang sekarang cepat sekali panas. Jadi saya kerja di luar pagi-pagi saja, siangnya istirahat dulu,” ujarnya.
Fenomena suhu tinggi di Kupang ini juga dipengaruhi oleh angin monsun timur yang masih aktif, membawa udara kering dari Australia ke wilayah selatan Indonesia. BMKG memperkirakan suhu panas akan bertahan hingga pertengahan Oktober sebelum curah hujan mulai meningkat secara signifikan.
Dengan kondisi tersebut, masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan dan mengatur pola aktivitas agar tidak mengalami dehidrasi atau kelelahan akibat cuaca ekstrem panas. “Transisi cuaca ini sifatnya sementara, tapi penting untuk tetap waspada terhadap perubahan mendadak, terutama potensi hujan lokal dan petir di sore hari,” tutup Maria.
Cuaca yang berawan tebal dan panas hari ini menjadi pengingat bahwa perubahan musim di NTT sedang berlangsung. Warga diimbau untuk menyesuaikan aktivitas dengan kondisi iklim dan tetap memperhatikan informasi resmi dari BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca dalam beberapa hari ke depan.

More Stories
Tips Atasi Charger Gun Tersangkut Saat Isi Daya NETA V-II
Cuaca Surabaya Hari Ini: Berawan, Suhu Capai 35 Derajat
Tips Hemat Listrik Pakai Samsung Bespoke AI Home Appliance