December 7, 2025

seputardigital

update terbaru informasi teknologi seluruh dunia

BMKG dan BRMP Perkuat Sinergi untuk Akselerasi Pertanian Modern dan Ketahanan Pangan Nasional

seputardigital.web.id Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan data dan informasi iklim yang akurat untuk sektor pertanian. Dalam upaya memperkuat sinergi lintas lembaga, BMKG menjalin kerja sama dengan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Kementerian Pertanian. Kedua lembaga sepakat untuk mengintegrasikan teknologi iklim dan inovasi pertanian guna mempercepat transformasi menuju pertanian modern di Indonesia.

Momentum kerja sama tersebut diperkuat melalui kegiatan BRMP AGRIFEST, sebuah ajang pameran inovasi pertanian yang menampilkan hasil riset, penerapan teknologi modern, dan sistem pertanian berkelanjutan yang dikembangkan BRMP. Festival ini juga menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk bertukar gagasan, memperkenalkan teknologi baru, dan memperkuat jejaring kerja antara lembaga pemerintah, akademisi, dan pelaku industri pertanian.


Penandatanganan Nota Kesepahaman

Salah satu agenda penting dalam kegiatan BRMP AGRIFEST adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BMKG dan BRMP. MoU ini menjadi tonggak penting dalam upaya integrasi data klimatologi dengan sistem pertanian modern. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, yang hadir mewakili Kepala BMKG, bersama pimpinan BRMP dari Kementerian Pertanian.

Melalui kerja sama ini, kedua lembaga berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan data cuaca dan iklim secara real-time dalam pengambilan keputusan di sektor pertanian. Langkah ini diharapkan dapat membantu petani dalam menentukan waktu tanam, mengantisipasi risiko cuaca ekstrem, dan mengoptimalkan hasil panen di berbagai wilayah Indonesia.

Deputi BMKG menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata dukungan lembaganya terhadap program modernisasi pertanian nasional. “BMKG siap mendukung program modernisasi pertanian melalui penyediaan informasi iklim yang real-time, akurat, dan mudah diaplikasikan oleh petani di lapangan,” ujarnya dalam sambutannya.


Data Iklim Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Kolaborasi antara BMKG dan BRMP menandai babak baru dalam penerapan pertanian berbasis data. Dalam era perubahan iklim yang semakin tidak menentu, kemampuan membaca dan memprediksi kondisi cuaca menjadi kunci untuk menjaga produktivitas pertanian.

Melalui sistem yang dikembangkan bersama, data klimatologi dari BMKG akan diolah menjadi rekomendasi praktis bagi para petani dan penyuluh pertanian. Informasi seperti curah hujan, suhu udara, kelembapan tanah, hingga prediksi musim tanam akan disajikan dalam format yang mudah dipahami. Dengan demikian, petani dapat merencanakan kegiatan pertanian dengan lebih presisi.

Kepala BRMP menjelaskan bahwa kolaborasi ini memperkuat sistem informasi pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim. “Pemanfaatan data klimatologi secara langsung akan membantu petani meningkatkan produktivitas dan mengantisipasi risiko iklim, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan nasional,” ungkapnya.


Sinergi Lintas Lembaga untuk Ketahanan Pangan

Kerja sama antara BMKG dan BRMP juga mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI yang menilai kolaborasi ini sebagai langkah strategis menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional. Dalam kesempatan yang sama, perwakilan DPR menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam memanfaatkan data ilmiah untuk mendukung kebijakan pertanian.

“Kita dorong pemanfaatan data klimatologi agar produktivitas pertanian, khususnya padi, terus meningkat. Dengan dukungan data BMKG dan sinergi antarinstansi hingga ke tingkat daerah, kita optimistis pertanian Indonesia akan semakin maju dan tangguh,” ujarnya.

Melalui kolaborasi lintas lembaga ini, pemerintah berharap proses hilirisasi hasil pertanian juga dapat berjalan lebih cepat. Peningkatan efisiensi di sektor hulu — mulai dari pengolahan lahan, perencanaan tanam, hingga distribusi hasil panen — menjadi bagian dari strategi besar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.


Modernisasi Pertanian Berbasis Teknologi

Modernisasi pertanian tidak hanya berbicara soal penggunaan mesin, tetapi juga tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam seluruh rantai produksi. Dengan dukungan BMKG, BRMP berupaya membangun sistem pertanian presisi yang memanfaatkan data klimatologi, satelit, dan sensor cuaca untuk membantu petani mengambil keputusan berbasis sains.

Model ini dikenal dengan pendekatan climate-smart agriculture — sistem pertanian cerdas iklim yang menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan cuaca ekstrem. Implementasi sistem ini akan membantu petani menghadapi ancaman gagal panen akibat kekeringan, banjir, atau perubahan musim yang tidak terduga.

Selain itu, BRMP juga memperkenalkan teknologi pertanian digital seperti smart irrigation, automatic soil analysis, dan weather-based planting systems yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk. Dengan integrasi data dari BMKG, teknologi ini akan menjadi lebih presisi dan responsif terhadap kondisi lapangan.


Dampak Nyata untuk Petani Indonesia

Kerja sama antara BMKG dan BRMP diharapkan memberikan dampak langsung bagi petani di seluruh Indonesia. Data iklim yang mudah diakses dan dipahami akan membantu petani menentukan waktu tanam yang tepat, memilih jenis bibit sesuai kondisi cuaca, serta memprediksi risiko gagal panen lebih awal.

Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian modern. Dengan masuknya teknologi digital dan analisis data ke dunia pertanian, profesi petani kini menjadi lebih menarik bagi kalangan muda yang melek teknologi.


Kesimpulan

Sinergi antara BMKG dan BRMP menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antarinstansi dapat mempercepat transformasi pertanian Indonesia menuju era modern yang berbasis data dan teknologi. Melalui integrasi informasi klimatologi dan inovasi pertanian, kedua lembaga berkomitmen menciptakan sistem pertanian yang tangguh, produktif, dan berkelanjutan.

Kerja sama ini bukan hanya tentang meningkatkan hasil panen, tetapi juga tentang melindungi masa depan ketahanan pangan Indonesia. Dengan dukungan teknologi dan kebijakan yang selaras, pertanian nasional akan semakin siap menghadapi tantangan perubahan iklim dan terus bergerak menuju swasembada pangan yang berdaulat.

Cek Juga Artikel Dari Platform revisednews.com