December 7, 2025

seputardigital

update terbaru informasi teknologi seluruh dunia

Investor Malaysia Tinjau Sabang, Rencana Bangun Hub Bunkering Internasional

seputardigital.web.id Sabang kembali menjadi sorotan dunia investasi setelah investor asal Malaysia melakukan kunjungan resmi ke wilayah paling barat Indonesia ini. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari penjajakan kerja sama strategis antara Pemerintah Aceh dan Blackstone Malaysia untuk membangun Hub Bunkering Internasional di kawasan Sabang.

Proyek ambisius ini dinilai mampu mengubah posisi Sabang menjadi salah satu pusat logistik dan pengisian bahan bakar kapal terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dengan letak geografis yang sangat strategis di jalur pelayaran internasional, Sabang berpotensi menjadi simpul penting dalam rantai pasok energi maritim global.


Potensi Strategis Sabang di Jalur Pelayaran Internasional

Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menegaskan bahwa Sabang memiliki keunggulan geografis yang luar biasa. Kawasan ini dilintasi lebih dari 90 ribu kapal internasional setiap tahun, menjadikannya lokasi ideal untuk kegiatan bunkering dan layanan kapal lainnya.

Menurutnya, keberadaan pelabuhan laut dalam di Sabang memberikan keuntungan besar dalam menarik investasi. “Dengan jumlah lalu lintas kapal yang begitu tinggi, Sabang punya peluang menjadi pusat singgah kapal dunia,” ujar Muzakir. Ia menambahkan bahwa pengembangan bunkering akan mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh melalui peningkatan aktivitas perdagangan, logistik, dan tenaga kerja.


Ketertarikan Investor Malaysia

Chief Executive Officer Blackstone Malaysia, Datin Seri Vie Shantie Khan, menyatakan bahwa timnya telah melakukan kajian awal yang menunjukkan potensi besar Sabang untuk investasi energi dan logistik. Ia menilai pelabuhan di Sabang memiliki kondisi alam yang ideal untuk pengembangan industri bunkering dan shipyard internasional.

Pelabuhan CT-1 BPKS, dengan panjang 430 meter dan kedalaman draft 25 meter, dinilai sangat cocok untuk melayani kapal-kapal besar. Selain itu, kawasan Teluk Sabang yang relatif terlindung dari ombak menjadi lokasi ideal untuk membangun industrial yard serta fasilitas docking kapal.

Menurut Datin Seri, sekitar 92 hingga 105 ribu kapal melintas di jalur pelayaran Sabang setiap tahunnya. Namun hingga kini belum ada pelabuhan di kawasan itu yang berfungsi sebagai hub internasional utama. Inilah peluang besar bagi Sabang untuk mengambil peran strategis dalam rantai pelayaran global.


Proyeksi Ekonomi dan Peluang Pasar

Berdasarkan data, aktivitas bunkering di sepanjang Selat Malaka mencapai lebih dari 50 juta ton per tahun, dengan Singapura mendominasi sekitar 30 juta ton, disusul Malaysia sebesar 5,5 juta ton.

Datin Seri menilai, jika Sabang mampu merebut hanya 4 persen dari total pasar tersebut, potensi ekonominya bisa mencapai 1,5 juta ton per tahun. Angka itu sudah cukup untuk menggerakkan roda ekonomi baru bagi Aceh. “Sabang bisa menjadi titik awal pertumbuhan baru yang menyaingi Singapura dan Malaysia,” ujarnya.

Investor Malaysia juga berencana membangun fasilitas ship-to-ship transfer serta kawasan logistik terpadu untuk mendukung aktivitas minyak dan gas (oil and gas). Pemerintah melalui BPKS (Badan Pengusahaan Kawasan Sabang) telah menyiapkan lahan di wilayah Balohan sebagai area pengembangan proyek ini.


Komitmen Pemerintah dan Kemudahan Investasi

Kepala BPKS, Iskandar Zulkarnaen, menjelaskan bahwa wilayah Sabang berstatus Free Trade Zone (FTZ), yang memberikan banyak kemudahan bagi investor asing. Beberapa di antaranya meliputi bebas bea masuk, bebas pajak pertambahan nilai, dan proses perizinan cepat melalui sistem satu pintu BPKS.

Ia menambahkan, Sabang memiliki 11 jetty aktif, satu bandara, serta potensi energi panas bumi sebesar 82 megawatt di kawasan Jaboi yang siap dikembangkan. Kombinasi infrastruktur maritim dan energi terbarukan menjadikan Sabang sebagai kawasan investasi yang kompetitif.

Selain aspek ekonomi, Sabang juga memiliki nilai strategis bagi sektor pertahanan, perikanan, dan pariwisata. Pemerintah daerah terus mendorong integrasi antarsektor agar Sabang menjadi kawasan maritim yang berkelanjutan.


Sabang sebagai Pintu Gerbang Samudra Hindia

Dalam konteks global, Sabang berperan sebagai pintu masuk kapal dari Samudra Hindia menuju Asia. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan jalur pelayaran utama dunia membuat Sabang berada di posisi ideal untuk dikembangkan menjadi pusat kegiatan maritim internasional.

Dengan infrastruktur pelabuhan laut dalam, Sabang dapat menampung berbagai jenis kapal kargo dan tanker besar. Jika dikembangkan dengan strategi yang tepat, kawasan ini bisa menjadi hub regional yang memperkuat posisi Indonesia dalam industri maritim global.


Kunjungan Lapangan dan Dukungan Industri Perikanan

Selain membahas potensi investasi, rombongan investor juga meninjau Gudang Beku Terintegrasi (Coldstorage) milik Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh di kawasan Ie Meulee, Kota Sabang. Fasilitas ini mendukung rantai pasok hasil laut dan ekspor perikanan ke pasar regional.

Keberadaan coldstorage tersebut menjadi pelengkap dalam rencana besar menjadikan Sabang sebagai kawasan logistik terpadu. Dengan dukungan sektor perikanan, energi, dan industri pelabuhan, Sabang diharapkan dapat membangun ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.


Kesimpulan: Sabang Menuju Era Baru Ekonomi Maritim

Kunjungan investor Malaysia menjadi langkah awal dalam membuka peluang besar bagi pengembangan Sabang. Potensi bunkering, dukungan pemerintah, serta lokasi strategis menjadikan kota ini kandidat kuat untuk menjadi hub logistik internasional di masa depan.

Dengan sinergi antara Pemerintah Aceh, BPKS, dan investor asing, Sabang berpotensi menjadi ikon baru ekonomi maritim Indonesia. Jika proyek ini terwujud, Sabang bukan hanya menjadi pintu gerbang Aceh, tetapi juga pemain penting di panggung pelayaran global.

Cek Juga Artikel Dari Platform dailyinfo.blog