December 7, 2025

seputardigital

update terbaru informasi teknologi seluruh dunia

Kemenkraf Dorong Emak-Emak Manfaatkan Dunia Digital

seputardigital – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong para pelaku usaha rumahan, khususnya kalangan emak-emak, agar semakin aktif memanfaatkan dunia digital untuk mengembangkan usaha dan memperluas pasar. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat sektor ekonomi kreatif nasional melalui literasi digital dan pemberdayaan perempuan.

1. Transformasi Digital untuk UMKM Perempuan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan bahwa potensi emak-emak sebagai penggerak ekonomi lokal sangat besar, terutama di bidang kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan. Namun, masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk pemasaran dan manajemen usaha.

Melalui program “Emak-Emak Go Digital”, Kemenkraf menggandeng platform e-commerce dan media sosial untuk memberikan pelatihan dasar hingga lanjutan. Pelatihan ini mencakup cara membuat toko online, strategi promosi digital, serta pengelolaan keuangan berbasis aplikasi.

2. Fokus pada Literasi dan Keamanan Digital
Selain pelatihan pemasaran, Kemenkraf juga menekankan pentingnya literasi digital dan keamanan data bagi para pelaku usaha perempuan. Banyak kasus penipuan dan penyalahgunaan informasi di dunia maya yang bisa merugikan pelaku UMKM jika tidak waspada.

Melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), peserta program diajarkan cara mengamankan akun bisnis, melindungi data pribadi, dan mengenali modus penipuan online. Kemenkraf berharap edukasi ini membuat emak-emak lebih percaya diri berbisnis secara digital tanpa takut tertipu atau dirugikan.

3. Cerita Sukses Pelaku Usaha Digital
Program ini telah diujicobakan di beberapa daerah, seperti Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Banyak emak-emak yang semula hanya menjual produk di sekitar rumah kini berhasil menjangkau pembeli hingga luar negeri.

Salah satu contoh adalah Nurhayati, pelaku usaha keripik pisang asal Sleman, yang berhasil meningkatkan penjualan hingga tiga kali lipat setelah mengikuti pelatihan digital marketing. Ia belajar cara memotret produk, menulis deskripsi menarik, serta mengatur jadwal promosi di media sosial. Kisah seperti ini menjadi inspirasi bagi peserta lain untuk berani mencoba berbisnis online.

4. Kolaborasi dengan Komunitas dan Platform Digital
Untuk memperluas jangkauan program, Kemenkraf bekerja sama dengan berbagai komunitas perempuan dan platform digital besar di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup dukungan promosi, pendampingan teknis, hingga penyediaan akses ke modal usaha kecil.

Beberapa marketplace bahkan menyediakan halaman khusus untuk produk buatan emak-emak, lengkap dengan label “Produk Lokal Kreatif”. Dengan langkah ini, diharapkan konsumen semakin mudah menemukan dan mendukung usaha kecil yang digerakkan oleh perempuan Indonesia.

5. Dampak Sosial dan Harapan ke Depan
Kemenkraf menilai pemberdayaan digital bagi emak-emak bukan hanya tentang peningkatan pendapatan, tetapi juga mengenai pemberdayaan sosial dan ekonomi keluarga. Dengan kemampuan digital, perempuan dapat membantu perekonomian rumah tangga, sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2025, setidaknya ada 500 ribu emak-emak pelaku UMKM yang sudah melek digital dan aktif menggunakan platform online untuk berjualan. Kemenkraf juga berencana menambahkan modul pelatihan terkait pengemasan produk, storytelling brand, serta pengelolaan pelanggan secara digital agar pelaku usaha semakin kompetitif.

Kesimpulan
Langkah Kemenkraf dalam mendorong emak-emak memanfaatkan dunia digital menunjukkan komitmen kuat pemerintah terhadap transformasi ekonomi kreatif. Melalui pelatihan, pendampingan, dan kolaborasi lintas sektor, perempuan Indonesia didorong menjadi lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era digital.

Dengan semakin banyaknya emak-emak yang aktif di dunia online, bukan hanya peluang ekonomi yang meningkat, tetapi juga semangat kemandirian dan kreativitas perempuan Indonesia yang terus tumbuh. Dunia digital kini bukan lagi ancaman, melainkan jembatan bagi emak-emak untuk naik kelas dan membawa produk lokal ke panggung global.