seputardigital – Rangkaian aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR RI pada 25–29 Agustus lalu tidak hanya menyuarakan tuntutan politik dan sosial, tetapi juga berujung pada ketegangan dengan aparat keamanan. Situasi yang semula terkendali, perlahan berubah menjadi gesekan di lapangan hingga menimbulkan kemarahan sebagian anggota kepolisian.
25 Agustus: Awal Aksi Damai
Pada 25 Agustus, ribuan mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil berkumpul di depan Gedung DPR RI. Mereka membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar DPR meninjau ulang sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap merugikan rakyat.
Hari pertama berlangsung relatif kondusif. Massa melakukan orasi, long march di sekitar Senayan, lalu membubarkan diri setelah perwakilan mereka diterima masuk untuk berdialog dengan anggota dewan. Polisi masih memberi ruang leluasa dengan penjagaan standar di jalan protokol.
26–27 Agustus: Massa Bertambah, Tuntutan Mengeras
Memasuki tanggal 26 dan 27 Agustus, jumlah peserta aksi semakin banyak. Tidak hanya mahasiswa, elemen buruh dan aktivis lingkungan turut bergabung. Tuntutan kian melebar, mulai dari isu ketenagakerjaan, lingkungan, hingga desakan transparansi politik.
Polisi menambah jumlah personel untuk menjaga jalannya aksi. Kendaraan taktis mulai ditempatkan di sekitar DPR, sementara arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dialihkan. Walaupun situasi masih terkendali, tensi mulai meningkat saat orasi disertai aksi dorong-dorongan dengan barikade aparat.
28 Agustus: Gesekan Mulai Terjadi
Pada 28 Agustus, konsentrasi massa semakin sulit dikendalikan. Beberapa kelompok mencoba menerobos pagar kawat berduri yang dipasang di depan DPR. Aparat yang berjaga bereaksi dengan menghalau menggunakan tameng dan water cannon.
Aksi saling dorong memicu kericuhan kecil. Sejumlah demonstran melempar botol plastik dan petasan, sementara polisi menegaskan agar peserta aksi tidak terpancing provokasi. Meski akhirnya situasi bisa diredam, ketegangan di antara massa dan aparat semakin terasa.
29 Agustus: Amarah Aparat Pecah
Puncak ketegangan terjadi pada 29 Agustus. Massa yang berkumpul sejak siang semakin besar, sebagian di antaranya melakukan aksi anarkis dengan melempar batu, merusak pagar, bahkan membakar ban di jalan raya.
Polisi yang sejak awal menahan diri akhirnya bertindak tegas. Gas air mata ditembakkan untuk membubarkan kerumunan. Sejumlah peserta aksi diamankan karena dianggap sebagai provokator. Di titik inilah, kemarahan aparat mulai terlihat.
Beberapa laporan menyebut ada polisi yang tersulut emosinya akibat rekan mereka terluka terkena lemparan. Situasi di sekitar Gedung DPR sempat mencekam, sebelum akhirnya massa dipukul mundur menjelang malam.
Respons Kepolisian
Kepolisian menegaskan bahwa langkah tegas terpaksa diambil demi menjaga ketertiban. “Kami tidak ingin ada korban lebih banyak, baik dari peserta aksi maupun petugas. Namun jika situasi mengancam, tindakan tegas tetap harus dilakukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Meski demikian, kepolisian juga mengakui akan melakukan evaluasi internal terkait penanganan aksi agar tidak menimbulkan kesan represif.
Suara Masyarakat dan Pengamat
Sejumlah pengamat menilai, kemarahan aparat adalah konsekuensi dari eskalasi yang tidak terkendali. Namun, aparat tetap diminta profesional dalam menghadapi aksi unjuk rasa.
Sementara itu, sebagian masyarakat prihatin dengan rangkaian kericuhan yang merusak fasilitas publik dan mengganggu lalu lintas di ibu kota. Mereka berharap dialog lebih dikedepankan agar aspirasi bisa tersampaikan tanpa perlu benturan fisik.
Penutup
Rangkaian demo DPR pada 25–29 Agustus menunjukkan bagaimana aksi yang dimulai dengan damai bisa berubah menjadi kericuhan. Gesekan dengan aparat memunculkan amarah di kedua belah pihak. Ke depan, semua pihak—baik demonstran maupun aparat—diharapkan dapat menahan diri, menjaga kedamaian, dan mengutamakan dialog agar suara rakyat tersampaikan tanpa menimbulkan korban.

More Stories
Tips Atasi Charger Gun Tersangkut Saat Isi Daya NETA V-II
Cuaca Kota Kupang Hari Ini: Pagi Berawan Tebal dan Panas
Cuaca Surabaya Hari Ini: Berawan, Suhu Capai 35 Derajat