December 24, 2025

seputardigital

update terbaru informasi teknologi seluruh dunia

Rumah Literasi Digital Cetak Jurnalis Muda Berintegritas

Peran Literasi Digital di Era Banjir Informasi

Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat membawa perubahan besar dalam cara masyarakat mengonsumsi informasi. Media sosial, portal berita daring, hingga platform video pendek kini menjadi sumber utama informasi publik. Namun, derasnya arus informasi juga diiringi dengan meningkatnya risiko hoaks, disinformasi, dan konten tidak terverifikasi. Dalam konteks inilah, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak, khususnya bagi generasi muda yang kelak akan menjadi produsen sekaligus konsumen informasi.

Menyadari tantangan tersebut, Rumah Literasi Digital (RLD) mengambil peran strategis dengan menggelar pelatihan jurnalistik intensif bagi puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (23/12/2025) ini bertujuan mencetak jurnalis muda yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi integritas dan etika jurnalistik.

Pelatihan Jurnalistik sebagai Investasi Masa Depan

Pelatihan yang diselenggarakan RLD dirancang sebagai ruang belajar sekaligus laboratorium praktik bagi mahasiswa. Tidak sekadar teori, peserta diajak memahami proses jurnalistik dari hulu ke hilir—mulai dari penggalian ide, peliputan, penulisan berita, hingga distribusi konten di media digital.

PIC RLD, Lukman, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang RLD dalam membangun ekosistem literasi digital yang sehat.

“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan literasi digital di Surabaya. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk mencetak jurnalis warga yang kritis, kompeten, dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Menurut Lukman, mahasiswa memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan. Dengan bekal jurnalistik yang baik, mereka diharapkan mampu menghadirkan informasi yang faktual, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kurikulum Komprehensif: Dari Sejarah hingga Praktik Lapangan

Salah satu keunggulan pelatihan ini adalah kurikulum yang komprehensif dan kontekstual. Peserta dibekali pemahaman dasar tentang sejarah jurnalistik dan perannya dalam demokrasi, dilanjutkan dengan pembahasan konvergensi media di era digital. Materi ini membantu mahasiswa memahami bagaimana media cetak, daring, dan media sosial kini saling terhubung.

Tak kalah penting, peserta juga mempelajari teknik penulisan berita yang sesuai kaidah jurnalistik modern, termasuk prinsip 5W+1H, verifikasi data, serta etika peliputan. Di era mesin pencari dan algoritma media sosial, RLD turut memasukkan materi optimasi mesin pencari (SEO) jurnalistik agar karya peserta dapat menjangkau audiens yang lebih luas tanpa mengorbankan kualitas isi.

Praktisi Media Turun Langsung Membimbing

Untuk memastikan kualitas pelatihan, RLD menghadirkan sejumlah praktisi media berpengalaman sebagai pemateri. Di antaranya Forkom Jurnalis Nahdliyin yang diwakili oleh Ketua FJN Didi Rosadi, Redaktur Suara Merdeka Jatim Andika Ismawan, Master Web Fathcur Rahman, serta fotografer Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, Ali Masduki.

Kehadiran para praktisi ini memberi perspektif nyata tentang dunia jurnalistik profesional. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan gambaran tantangan di lapangan, seperti tekanan deadline, dinamika redaksi, hingga pentingnya menjaga independensi dan akurasi berita.

Mengasah Kepekaan Lewat Praktik Wawancara dan Fotografi

Pelatihan ini semakin lengkap dengan sesi praktik langsung. Mahasiswa dilatih melakukan wawancara, menyusun pertanyaan yang relevan, serta menggali informasi secara mendalam tanpa melanggar etika. Mereka juga belajar teknik dasar foto jurnalistik—mulai dari komposisi, pencahayaan, hingga pemilihan momen yang tepat untuk memperkuat narasi berita.

Pada sesi akhir, setiap peserta diwajibkan menyusun artikel berita lengkap dengan foto pendukung. Tugas ini menjadi ajang evaluasi sekaligus pembuktian bahwa peserta mampu mengaplikasikan seluruh materi yang telah dipelajari.

Menjawab Tantangan Jurnalisme Digital

Di tengah maraknya konten instan dan sensasional, pelatihan yang digagas RLD menjadi oase penting. Jurnalisme tidak lagi sekadar soal kecepatan, tetapi juga kedalaman, akurasi, dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa sebagai generasi digital native perlu dibekali kesadaran bahwa setiap konten yang mereka produksi memiliki dampak nyata bagi publik.

Pelatihan ini juga menanamkan nilai integritas—bahwa jurnalis, baik profesional maupun warga, harus menjunjung tinggi kebenaran dan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok.

Harapan dan Dampak Jangka Panjang

Melalui pelatihan ini, RLD berharap lahir jurnalis-jurnalis muda yang mampu menjadi penyeimbang di tengah ekosistem informasi digital. Mereka diharapkan tidak hanya aktif menulis, tetapi juga kritis terhadap informasi yang beredar serta mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

Ke depan, RLD berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa dengan melibatkan lebih banyak kampus, komunitas, dan institusi media. Kolaborasi lintas sektor diyakini menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang cerdas digital, tangguh menghadapi hoaks, dan mampu memanfaatkan teknologi secara positif.

Penutup

Pelatihan jurnalistik yang digelar Rumah Literasi Digital bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi penting bagi masa depan informasi publik. Di tangan generasi muda yang terlatih dan berintegritas, jurnalisme dapat kembali menjadi pilar demokrasi yang kuat—memberikan informasi yang benar, mencerahkan, dan membangun kepercayaan masyarakat di era digital yang penuh tantangan.

Baca Juga : Pembangunan Hunian Tetap Dimulai, Pemerintah Percepat Pemulihan Korban Bencana di Tapanuli Tengah

Jangan Lewatkan Info Penting Dari : liburanyuk