seputardigital.web.id Media sosial kembali dihebohkan oleh video yang memperlihatkan seorang ibu membonceng anaknya dijambret di kawasan Kali Suren, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam rekaman berdurasi singkat itu, terlihat detik-detik saat pelaku yang mengendarai sepeda motor memepet korban dan menarik tasnya dengan paksa hingga sang ibu dan anak terjatuh ke jalan.
Video tersebut langsung menyebar luas di berbagai platform media sosial dan memicu kemarahan publik. Banyak warganet merasa prihatin sekaligus geram melihat tindakan nekat pelaku yang tak hanya mencuri, tetapi juga membahayakan nyawa korban dan anak kecil yang diboncengnya.
Kronologi Kejadian
Dari keterangan warga yang merekam kejadian, peristiwa itu terjadi di jalan kecil kawasan Kali Suren, Tajurhalang. Saat itu korban tengah melintas dengan sepeda motor sambil membonceng anaknya di kursi belakang.
Tidak lama kemudian, datang seorang pria mengendarai motor dari arah berlawanan. Ia terlihat memperlambat laju kendaraannya dan memutar balik. Dalam hitungan detik, pelaku mendekati korban dari samping, lalu menarik tas yang disampirkan di bahu sang ibu.
Akibat tarikan kuat itu, keseimbangan korban terganggu. Sepeda motor yang dikendarainya oleng dan membuat ibu serta anak itu terjatuh ke aspal. Sementara pelaku langsung tancap gas meninggalkan lokasi.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera menolong korban. Beruntung, ibu dan anak tersebut tidak mengalami luka serius, meski sempat mengalami syok dan lecet di bagian tangan.
Reaksi Warga dan Netizen
Video kejadian itu menuai ribuan komentar dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan pelaku yang nekat menjambret tanpa memedulikan keselamatan anak kecil. “Orang macam begini enggak punya hati nurani, masa anak kecil ikut dibahayakan,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Beberapa warganet lain juga menyoroti meningkatnya kasus kejahatan jalanan di wilayah Bogor. Mereka berharap pihak kepolisian bisa segera mengidentifikasi dan menangkap pelaku. “Kalau dibiarkan, pelaku bisa mengulangi perbuatannya di tempat lain. Harus segera ditindak,” tulis pengguna lainnya.
Sementara itu, sebagian pengguna media sosial mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berkendara, terutama bagi perempuan yang membawa anak kecil atau barang berharga.
Polisi Bergerak Cepat
Menanggapi kejadian tersebut, pihak Kepolisian Resor Bogor segera menurunkan tim untuk menyelidiki kasus penjambretan itu. Kapolsek Tajurhalang mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menerima laporan dan tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku berdasarkan rekaman video yang beredar.
“Kami sudah mengantongi ciri-ciri pelaku dari hasil video yang viral. Saat ini petugas sedang menelusuri identitasnya dan memeriksa saksi di sekitar lokasi,” ujarnya.
Menurut pihak kepolisian, pelaku diduga sudah mengintai korban sebelumnya. Pola aksinya mirip dengan modus jambret jalanan lain yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat, yakni memanfaatkan jalan sepi untuk menargetkan pengendara perempuan.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak bepergian sendirian di jalur sepi dan menghindari penggunaan tas selempang yang mudah ditarik saat berkendara.
Kondisi Korban Setelah Kejadian
Pasca insiden, ibu yang menjadi korban dikabarkan masih mengalami trauma. Ia mengaku sangat terkejut karena kejadian berlangsung sangat cepat. Dalam wawancara singkat dengan media lokal, korban menceritakan bahwa tas yang dirampas berisi dompet, ponsel, serta beberapa dokumen penting.
“Saya cuma mikir anak saya waktu itu. Begitu tas ditarik, saya enggak bisa tahan motornya dan langsung jatuh. Untung anak saya enggak kenapa-kenapa,” ungkap korban dengan suara bergetar.
Warga sekitar memberikan dukungan moral dan membantu korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Mereka juga berharap pelaku segera tertangkap agar kejadian serupa tidak terulang di wilayah mereka.
Fenomena Kejahatan Jalanan di Wilayah Penyangga
Kasus penjambretan di Bogor ini menambah panjang daftar kejahatan jalanan yang belakangan marak terjadi di kawasan penyangga Jakarta. Beberapa kasus serupa sebelumnya juga sempat viral, terutama di daerah perbatasan antara Depok, Bogor, dan Bekasi.
Pakar kriminologi menilai peningkatan kasus seperti ini sering kali berkaitan dengan faktor ekonomi serta lemahnya pengawasan di jalur perkampungan dan jalan kecil. Jalur-jalur tersebut kerap sepi dari patroli polisi dan minim penerangan, sehingga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan.
Menurut para pengamat, penting bagi pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan. Misalnya dengan memasang kamera CCTV di titik rawan, menambah penerangan jalan, serta mengaktifkan kembali ronda malam di tingkat RT dan RW.
Pesan Keamanan dari Aparat
Kepolisian menghimbau masyarakat agar lebih waspada saat berkendara, terutama pada jam-jam sepi seperti pagi buta atau malam hari. Barang berharga sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan tidak mencolok saat di jalan.
Selain itu, bagi pengendara perempuan yang membawa anak, disarankan untuk tidak menggantung tas di bahu saat mengendarai motor. Hal ini sering kali menjadi sasaran empuk bagi penjambret yang menargetkan korban dengan cepat.
“Kalau ada yang mencurigakan, segera hubungi petugas atau pos polisi terdekat. Jangan mencoba melawan pelaku karena bisa membahayakan diri,” imbau pihak kepolisian.
Penutup: Waspada dan Peduli
Kejadian di Kali Suren, Bogor, menjadi pengingat penting bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Rasa aman di jalan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga masyarakat yang harus saling peduli.
Aksi heroik warga yang segera menolong korban patut diapresiasi, namun yang lebih penting adalah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Artikel ini menyoroti bahwa peningkatan keamanan lingkungan harus diimbangi dengan kesadaran bersama. Warga, aparat, dan pemerintah daerah perlu bekerja sama agar setiap orang — terutama perempuan dan anak-anak — bisa merasa aman saat beraktivitas di ruang publik.

Cek Juga Artikel Dari Platform kabarsantai.web.id

More Stories
Raja Juli Antoni Siap Dievaluasi: Jawaban Menohok saat DPR Singgung Menteri Mundur
Aceh Tamiang Setelah Banjir: Lumpur, Kendaraan Rusak, dan Suasana Mencekam di Tengah Gelap
Aceh Tengah Lumpuh Total: Hanya Akses Udara yang Masih Bisa Digunakan