December 24, 2025

seputardigital

update terbaru informasi teknologi seluruh dunia

Peran Linguistik Terapan Menguat di ICMAL 2025 Era Digital

Linguistik Terapan di Tengah Arus Disrupsi Digital

Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat telah mengubah cara manusia berkomunikasi, belajar, dan membangun relasi sosial lintas budaya. Bahasa tidak lagi hanya dipahami sebagai alat komunikasi konvensional, melainkan sebagai sistem dinamis yang berinteraksi dengan kecerdasan buatan, media digital, dan realitas global. Dalam konteks inilah The 2nd International Conference on Multidisciplinary Approaches in Linguistics (ICMAL) 2025 hadir sebagai ruang akademik strategis untuk membahas peran linguistik terapan di era disrupsi digital.

Konferensi internasional ini mempertemukan para pakar, peneliti, pendidik, dan praktisi dari berbagai negara untuk mendiskusikan tantangan serta peluang linguistik terapan dalam bidang pendidikan, media, komunikasi, dan dinamika global abad ke-21. ICMAL 2025 tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga wadah pertukaran gagasan lintas disiplin yang relevan dengan perkembangan zaman.

Antusiasme Tinggi Peserta Internasional

CEO ICMAL, Dr. Iskandarsyah Siregar, Ph.D., mengungkapkan bahwa antusiasme peserta pada penyelenggaraan ICMAL 2025 sangat tinggi. Bahkan, pada hari pertama konferensi tercatat sekitar 100 peserta hadir secara luring di luar undangan resmi.

Menurutnya, tingginya partisipasi tersebut mencerminkan besarnya perhatian akademisi dan praktisi terhadap isu-isu linguistik terapan yang kini bersifat multidimensional. Bahasa tidak lagi berdiri sendiri, melainkan berkelindan dengan teknologi, politik, media, serta perubahan sosial global.

“ICMAL 2025 kami rancang dalam dua sesi utama untuk menjembatani diskursus teoretis dan praktik aplikatif. Harapannya, konferensi ini mampu menawarkan solusi komprehensif terhadap persoalan komunikasi dan kebahasaan global,” ujar Dr. Iskandarsyah.

Dukungan Akademik dan Kontribusi Universitas Nasional

Konferensi ini juga menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis Universitas Nasional (UNAS). Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama UNAS, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., menegaskan pentingnya linguistik terapan dalam merespons perubahan global.

Ia menilai bahwa inovasi teknologi, mobilitas global, serta transformasi sosial telah membentuk ulang cara manusia menggunakan dan mempelajari bahasa. Kondisi tersebut menantang pendekatan linguistik konvensional sekaligus membuka ruang bagi pengembangan linguistik terapan yang lebih inklusif dan relevan secara sosial.

“Linguistik terapan memiliki peran strategis dalam komunikasi digital, pemanfaatan AI, literasi multimodal, hingga keadilan linguistik dan pemahaman lintas budaya,” jelasnya.

Bahasa, Media, dan Politik Global

Salah satu sesi panel yang menarik perhatian peserta menghadirkan Denis Bolotsky, Head of RT Indonesia & ASEAN. Dalam paparannya, Denis mengulas relasi antara bahasa, media, dan politik internasional di era digital.

Ia menjelaskan bahwa pembukaan kantor RT di Jakarta didorong oleh posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan dunia internasional. Dalam konteks ini, bahasa dipandang bukan sekadar alat penyampai informasi, tetapi juga sarana membentuk realitas melalui framing media.

“Bahasa memiliki kekuatan untuk membangun persepsi publik. Karena itu, pluralitas narasi, etika jurnalistik, serta peran koresponden lapangan menjadi sangat penting di tengah maraknya disinformasi dan penggunaan AI dalam produksi berita,” ungkap Denis.

AI dan Masa Depan Pembelajaran Bahasa

Dalam bidang pendidikan bahasa, Assoc. Prof. Dr. Siti Yulidhar Harunasari, M.Pd., dari Universitas LIA Jakarta memperkenalkan konsep Language Learning Evolved: Adaptive Technology and Personalized Fluency. Ia memaparkan kerangka Adaptive Language Interface (ALI), yakni model pembelajaran bahasa berbasis AI yang adaptif dan personal.

Menurutnya, kecerdasan buatan akan berdampak optimal jika diintegrasikan secara koheren dengan desain pembelajaran yang berbasis pedagogi. ALI mengombinasikan teori pemerolehan bahasa, adaptasi dinamis berbasis AI, serta pembelajaran sosial kontekstual untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif.

“Teknologi tidak boleh menggantikan peran manusia sepenuhnya. AI harus menjadi alat bantu yang memperkuat proses pembelajaran bahasa,” tegasnya.

Linguistik Terapan dalam Dunia Penyiaran Digital

Perspektif praktis juga disampaikan oleh Abdul Aziz, praktisi linguistik dan broadcasting. Ia menyoroti peran linguistik terapan dalam dunia penyiaran digital, AI, dan neurolinguistik. Menurutnya, bahasa dalam media tidak selalu harus sempurna secara kaidah, tetapi harus komunikatif dan mampu membangun emosi serta kepercayaan audiens.

“Dalam broadcasting, efektivitas pesan jauh lebih penting daripada kesempurnaan tata bahasa. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang mampu menjangkau publik,” jelasnya.

Penutup Bernuansa Budaya dan Harapan Global

Rangkaian ICMAL 2025 ditutup dengan penampilan seni budaya Betawi berupa Lenong Teater Betawi oleh Teater Gemah Caraka. Penampilan ini menjadi simbol bahwa diskursus akademik global tetap dapat berpijak pada akar budaya lokal.

Melalui ICMAL 2025, Regaranggi Institute dan Universitas Nasional berharap konferensi ini mampu memperkuat jejaring akademik internasional, mendorong pertukaran gagasan ilmiah berkelanjutan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan linguistik terapan di tengah tantangan disrupsi digital dan globalisasi.

Baca Juga : Era Digital Butuh Talenta IT, UBSI Cikarang Siapkan Generasi Unggul

Jangan Lewatkan Info Penting Dari : carimobilindonesia